KETIKA UANG DIATAS SEGALANYA

KETIKA UANG DIATAS SEGALANYA
#KETIKA UANG DIATAS SEGALANYA#
"Lebaran ini kita mudik ya, dek."
Aku yang lagi menyiapkan makan sahur saat itu agak sedikit tersentak, kemudian mengangguk perlahan sambil berlalu menuju dapur. Masih sibuk untuk menyiapkan menu lainnya.
Dua tahun sudah kami menikah dengan satu orang putera berusia satu tahun. Menikah tanpa restu dari kedua mertuaku. Karena masalah adat dan tradisi, kami terpaksa kawin lari. Segala usaha yang kulakukan agar kedua mertuaku bahagia dan bisa menerimaku sebagai menantu.
Pagi ini kami berangkat menuju tanah kelahiran suami. Semua persiapan telah kusiapkan dari tadi malam. Ini mudik pertamaku. Aku deg-degan. Rasa takut, gugup bercampur gelisah menghantuiku, namun kucoba untuk tetap positif tingking.
Setelah menempuh perjalanan selama empat jam dengan menunggangi sepeda motor, akhirnya kami sampai juga. Capek, gerah dan pinggang rasanya mau patah. Apalagi membawa buah tangan, oleh-oleh khas menantu. Sebagai menantu orang minang yang sangat beradat tentunya, kubawa satu renteng rantang empat tingkat yang berisi nasi, rendang, goreng ikan, simantuang beserta satu junjung ketiding yang berisi dua cupak beras dan satu sisir pisang gadang (pisang besar).

"Assalammualaikum..." Serentak kami menguluk salam.
"Wa'alaikumussalam." Terdengar sahutan dari dalam.
Muncul dari ruang tamu mertua dan adik-adik iparku. Mereka menyambut kami dengan senyuman. Kelihatannya semua sangat senang. Alhamduliilah, syukurlah, akhirnya kecemasanku sirna sudah.
Kuikuti mertua menuju dapur sambil menjinjing oleh-oleh yang kubawa dari rumah.
"Mak, iko ado buah tangan saketek, Mak." sambil menaruh diatas meja dan membuka tutup rantang satu persatu. (Mak, ini ada buah tangan sedikit, Mak).sambil membuka tutup rantang(rantang susun).
"Ondeh...," ucapnya. Aku tak tahu ekspresi apa yang ditunjukkan mertuaku.
"A ko? Awak jauah, basibuk-sibuk lo mambaok baban barek." (Apa ini, kamu datang dari jauh, sibuk-sibuk pula membawa beban yang berat)
"Indak barek bagai doh, Mak. Ndak baa doh, kan honda yang malarikannyo, Mak." Aku menimpali dengan guyonan seperti.sudah akrab dengan mertua ku itu. (Gak berat kok, Mak. Gak papa. Kan sepeda motor yang membawa, Mak)

"Besok-besok kalau datang ke sini, tidak perlu membawa-bawa seperti ini. Yang dibuat seperti ini bakal habis juga. Mentahnya saja kasih ke saya." Mertuaku berkata sambil menyunggingkan senyum di bibir tipisnya. dan membiarkan anak-anaknya yg lain menyantap makanan itu.
Akhirnya apa yang kutakutkan jadi kenyataan. Aku berlalu meninggalkan mertuaku yang masih sibuk di dapur menuju ruang tamu. Aku melihat kesana kemari, tapi tak kutemukan suamiku.
Aku hanya tertunduk diam membisu. Tak terasa air mataku menetes membayangkan bagaimana repotnya ibuku menyiapkan itu semua untuk mertuaku.
Melihat suamiku datang, cepat-cepat kuhapus air mata. Dia melemparkan senyum, kemudian duduk di sampingku. Suara panggilan masuk terdengar dari ponselku, memecahkan keheningan.
"Halo, assalamualaikum," sapaku pada si penelpon.
"Walaikumsalam." Terdengar suara jawaban ketus di seberang sana. Ternyata si Jus, dia adalah kakak iparku.
"Kakak dimana sekarang? Kesinilah, Kak. Kami sudah sampai di rumah amak," ucapku pelan dan hati-hati.

"Bukan aku yang ke sana. Tapi kau yang harusnya kesini." Terdengar suaranya meninggi. Rumah kakak ipar dan mertuaku cuma berjarak 100 meter padahal.
"Kalau kau tidak datang pun kemari tak masalah. Aku gak butuh kau, yang penting uang jatahku itu kau antar kemari."
Bersambung next episode 2
Mohon kritikan dan saran
Blog Umum

1 Komentar untuk "KETIKA UANG DIATAS SEGALANYA"

Catatan Untuk Para Jejaker
  • Mohon Tinggalkan jejak sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Artikel Terbaru

Cara mengatasi Tidak dapat atau tidak bisa download pada google Drive Karena Kelebihan Limit

Cara Mengatasi Google Drive Tidak Bisa Download karena Kelebihan Limit Apakah Anda pernah merasa frustrasi ketika hendak mendownload file da...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel